Senin, 16 Oktober 2017

Makhorijul huruf

Pendahuluan
Latarbelakang.
Al-qur’an adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur’an merupakan kalam Allah, maka dalam segi pembacaannya mempunyai tata cara membacanya, dalam artian kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca al-qur’an. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca al-qur’an yaitu ilmu tajwid.
Ilmu tajwid tidak hanya menerangkan hukum-jukum bacaan yang terdapat dalam al-qur’an. Dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makharijul huruf yakni tempat-tempat keluarnya huruf (hijaiyyah). Dan makhorijul huruf sendiri memiliki cara pelafalannya masing-masing, juga letak pengucapan yang berbeda-beda. Di dalam membaca Al-Qur’an kita  harus membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan kekafiran. Maka dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.












Pembahasan
Makhorijul huruf di ambil dari kalimat makhroj (مخرَج) atau makharij (مَخارِجْ) yang secara bahasa berarti tempat keluar, yakni tempat keluarnya huruf hijaiyah. Sedangkan secara istilah adalah tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang lainnya.
Makhorijul huruf atau tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyyah itu ada tujuh belas.[1]dan ketujuh belas ini bila diringkas maka menjadi lima, yaitu: al-jauf (lubang/rongga mulut), al-halqu (tenggorokan/kerongkongan), al-lisan (lidah), al-syafatain (dua bibir) dan al-khaisyum (janur hidung).
Penjelasan dari masing-masing makhorijul huruf tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Al-Jauf (الجوف), artinya rongga mulut dan rongga tenggorokan.
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga tenggorokan. Bunyi huruf yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam, yaitu; alif ( ا ), wawu mati ( وْ ) dan ya’ mati ( يْ ) dengan penjelasan sebagai berikut:
a.       Alif dan sebelumnya ada huruf yang difathah, contoh : مَالَا , سُبْحَانَ الله
b.      Wawu mati dan sebelumnya ada huruf yang didhommah, contoh: قُوْلُوْا 
c.       Ya’ mati dan sebelumnya ada huruf yang dikasrah, contoh:  عَالَمِيْـنَ

2.      Al-Halqu (الحلق), artinya tenggorokan / kerongkongan.[2]
Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan atau tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis pelafalannya, huruf-huruf halqiyah (huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a.       Aqshal halqiy (pangkal tenggorokan), yaitu huruf hamzah ( ء )dan ha’ ( ه )
b.      Wasthul halqiy (pertengahan tenggorokan), yaitu huruf ha’ ( ح ) dan ’ain ( ع )
c.       Adnal halqiy (ujung tenggorokan), yaitu huruf ghoin ( غ ) dan kho’ ( خ )

3.      Al-Lisan (اللسان), artinya lidah
Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya dari lidah, yaitu ada delapan belas huruf. Berdasarkan delapan belas huruf itu dapat dikelompokkan menjadi 10 makhraj, yaitu sebagai berikut:
a.       Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (ق). Maksudnya, bunyi huruf qof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.
b.      Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf (ك). Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan makhraj huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.
c.       Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ج ), Syin ( ش ) dan Ya’ ( ي ). Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya.
d.      Pangkal tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ض ). Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ض ) keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati graham.
e.       Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (ل). Maksudnya bunyi huruf Lam (ل) keluar dari tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga penghabisan ujung lidah, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
f.       Ujung lidah, yaitu huruf Nun (ن). Maksudnya bunyi huruf Nun (ن) keluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya Lam (ل), lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam (ل), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
g.      Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (ر). Maksudnya bunyi huruf Ro’ (ر) keluar dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
h.      Kulit gusi atas, yaitu Dal (د), Ta’ (ت) dan Tho’ (ط). Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepat i dengan pangkal dua gigi seri yang atas.
i.        Runcing lidah, yaitu huruf Shod (ص), Sin (س) dan Za’ (ز). Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.
j.        Gusi, yaitu huruf Dho’ (ظ), Tsa’ (ث) dan Dzal (ذ). Maksudnya huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.

4.      Al-Syafatain (الشفتين), artinya dua bibir.[3]
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir.Yang termasuk huruf-huruf syafatain ialah wawu (و), fa’ (ف), mim (م) dan ba’ (ب) dengan perincian sebagai berikut:
a.       Fa’ (ف) keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
b.      Wawu, Ba, Mim (و , ب , م) keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja untuk (wawu) bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim bibir membungkam.

5.      Al-Khaisyum (الخيشوم), artinya pangkal hidung
            Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung. Dan jika kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:
a.       Nun bertasydid (نّ)
b.      Mim bertasydid (مّ)
c.       Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
d.      Mim sukun yang bertemu dengan mim (م) atau ba (ب)


PENUTUP
Kesimpulan
                        Makhraj diartikan sebagai tempat keluarnya huruf. Mengetahui tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah adalah sangat penting, karena hal ini menjadi dasar dalam melafadzkan huruf hijaiyah secara baik dan benar.
Dapat dipahami bahwa makhraj merupakan tempat keluarnya huruf-huruf yang sudah ditentukan, yaitu huruf hijaiyah. Dan harus benar-benar dipahami supaya tidak salah arti dalam membaca al-qur’an.

Daftar pustaka
Ø  Aljazariyah.pdf



[1] Al-jazariyah.hlm1.pdf
      [2] Al-jazariyah.hlm2.pdf
[3] Al-jazariyah.hlm2.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar